Sukses Digelar Program Kerja Bina Desa 2025 oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi

 

Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi Klub Shutter Shot

Beranda Pers - Program Kerja (Proker) Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himni) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Pakuan (Unpak), Bina Desa (Bindes) 2025 kembali dilaksanakan. Mengusung tema “Desa Literasi Hijau: Membangun Generasi Cerdas dan Peduli Lingkungan”, Himni berangkat bersama 4 Klub Profesi yang ada di FISIB: Shutter Shot (SS), Club Lobi Pilm (CLP), Beranda Pers, dan Intellectual Club of Public Relations (ICP R) selama 4 hari 3 malam. Mulai dari tanggal 20-23 Juli 2025, di Kampung Rawa Gede, Desa Tugu Utara, RT 01/RW 06, Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor.

Secara garis besar, nilai Tridarma Perguruan Tinggi yang terdiri dari 3 poin: Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian kepada masyarakat menjadi landasan utama sekaligus tujuan Himni menjadikan Kampung Rawa Gede sebagai titik pelaksanaan Bindes 2025. Alasan memilih desa ini karena Himni melihat pendidikan di sana cukup memprihatinkan, hanya ada satu sekolah yang jaraknya cukup jauh dari kampung tersebut. Sekolahnya berlokasi di Desa Cikoneng, itu pun dipergunakan oleh tiga desa untuk menekuni pendidikan, yang mencakup Desa Cibulao, Rawa Gede, dan Cikoneng. Hal ini dijelaskan oleh Aulia Agustin Anwar selaku Ketua Pelaksana Bindes 2025.

“Waktu pertama kali survei, dari beberapa opsi yang sudah ditemukan, kami langsung merasakan kecocokan untuk melakukan kegiatan Bindes di sini. Kedua, karena melihat diri sebagai mahasiswa dan tupoksinya itu menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi, tetapi tetap membantu sesuai kapasitas kita. Pertama pendidikan, melihat pendidikan di sini bikin pilu, karena di sini hanya ada satu sekolah yang lokasinya itu di Desa Cikoneng. Jadi, di sini itu ada tiga, desa yang pertama, Desa Cibulao, Cikoneng, dan Rawa Gede. Setiap harinya anak-anak Rawa Gede, anak-anak Cikoneng itu berjalan kaki, ada juga yang bawa motor, ada juga yang naik truk perusahaan melewati jalan bebatuan untuk pergi ke sekolah  setiap harinya, tetapi tetap tidak mematahkan semangat mereka untuk belajar,” jelas Aulia.

Dalam hasil wawancara dengan Hendar, salah satu penduduk Kampung Rawa Gede, ia menjelaskan bahwa sekolah yang berada di Desa Cikoneng itu gratis. Mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Dengan demikian, sistem yang diterapkan pun berbeda dengan sekolah pada umumnya. “Karena sekolah disini sudah negeri makanya mulai dari SD, SMP, maupun SMA itu gratis. Bahkan sistem sekolah di sini berupa paketan, contohnya seperti SMA itu masuk sekolahnya setelah Dzuhur,” ungkap Hendar.

Tidak hanya pendidikan, lingkungan pun difokuskan, karena Himni melihat masih banyak ditemukannya sampah berserakan di wilayah sekitar yang tidak dikekola dengan baik oleh warga setempat, padahal sudah tersedianya bak sampah cukup besar untuk menampung bermacam-macam limbah. Maka dari itu, Himni membuat suatu program seperti ecobrik, ecoprint, dan plang edukasi sampah yang dapat dikatakan bisa bermanfaat dan memperbaiki kelestarian lingkungan di Kampung Rawa Gede.

Himni juga bermaksud untuk membentuk pojok baca atau taman literasi di area strategis desa, seperti poskamling di Kampung Rawa Gede, serta mengedukasi warga Rawa Gede tentang pentingnya literasi dan kesadaran lingkungan melalui kegiatan baca, pelatihan, dan kampanye pelestarian alam. 

Ada pun rangkaian acara yang dilaksanakan selama kegiatan diantaranya:

1. Hari pertama (20 Juli 2025), pagi hari Himni dan klub profesi bersiap untuk keberangkatan dari Unpak ke Kampung Rawa Gede. Setelah sampai di lokasi, Himni mengumpulkan warga untuk memaparkan terkait tujuan kedatangannya serta bersosialisasi dengan masyarakat setempat

2.Hari kedua (21 Juli 2025), pada pagi hari Himni dan klub profesi membentuk sebuah tim untuk melaksanakan kegiatan kerja bakti di lingkungan Kampung Rawa Gede. Setelah itu, Himni mendatangkan narasumber untuk mengedukasi terkait literasi tentang “Anak Cerdas Suka Membaca” kepada anak-anak yang dibimbing oleh komunitas Bogor Book Party serta diiringi dengan pembuatan ecobrik, yaitu kerajinan tangan dengan memanfaatkan limbah plastik yang dirakit menjadi rak buku. Siti Fatimah S.E., selaku pemateri menjelaskan bahwa ia tidak bisa menyampaikan materi yang sudah disiapkan karena ia melihat kondisi anak-anak mulai dari psikologinya yang belum bisa mencerna akan materi yang dibawakan. 

“Sebenarnya materi yang disiapkan itu agak dalam ya, karena membahas soal baca buku itu apa, literasi itu apa, jenis buku itu ada apa aja sih. Cuma ketika kita melihat kondisi anak-anak dari mulai psikologisnya, kita gak bisa menyampaikan itu semua. Jadi, kita cuma menyampaikan sebatas kenapa kita harus baca buku, dan menguji mereka sudah hafal abjad atau belum. karena itu penting,” ujar Fatimah.

Selanjutnya, Himni, klub profesi, dan warga setempat bersinergi untuk merenovasi Pos Keamanan Lingkungan (Poskamling) yang awalnya sudah tak layak huni kini diperbaharui menjadi Pondok Aksara Ceria untuk ruang latihan juga membaca bagi anak-anak Kampung Rawa Gede.

3. Hari ketiga (22 Juli 2025), melanjutkan renovasi Poskamling menjadi Pondok Aksara Ceria. Ada pun pembuatan kerajinan tangan mengenai ecoprint yang diedukasi kepada warga, yaitu pemanfaatan tumbuhan yang digunakan untuk cap sebagai pewarna alami yang diimplementasikan ke tas jinjing untuk hiasan, dilanjut dengan pembuatan plang edukasi sampah yang bermaksud untuk mengingatkan warga terhadap pentingnya menjaga lingkungan dari limbah, dilanjut lagi dengan pembuatan short movie yang dikerjakan oleh klub profesi bersama anak-anak sekitar, dan yang terakhir pembuatan company profile yang digarap secara bersamaan oleh Himni dan klub profesi.

4. Hari keempat (23 Juli 2025), hari penyelesaian renovasi Pondok Aksara Ceria yang diiringi dengan pembagian Sembilan Bahan Pokok (Sembako) kepada warga sekitar yang membutuhkan. Kemudian, para panitia menyiapkan liwetan (makan bersama panitia) serta yang terakhir penutupan acara dengan pemotongan pita sebagai simbolis peresmian Pondok Aksara Ceria.

Jamal, selaku Ketua RT Kampung Rawa Gede, berpendapat bahwa ia berharap program yang sudah dihasilkan dapat bermanfaat dan dipergunakan dengan baik oleh warga setempat. “Dari pengaruhnya ya bagus, makanya bapak selaku ketua RT mengucapkan banyak terima kasih atas bantuannya dan juga partisipasinya orang-orang dari sini ya semoga bermanfaat dan juga berguna untuk kita semua terutama untuk Kampung Rawa Gede,” ucapnya.

Setelah mendengar beberapa pendapat dari berbagai pihak Kampung Rawa Gede, dapat disimpulkan bahwa mereka sangat terbantu oleh hadirnya kegiatan ini serta program yang dihasilkan dengan harapan memberikan dampak positif dan manfaat untuk masyarakat sekitar dan juga para panitia Bindes 2025.

Harapan yang disampaikan oleh Aulia terkait Bindes 2025, “Harapannya semoga Pondok Aksara Ceria ini dapat bermanfaat bagi warga Kampung Rawa Gede dan kami selaku panitia Bindes dan sosialisasi edukasi yang ada yaitu tentang literasi dan lingkungan semoga dapat memberikan dampak yang positif,” pungkasnya.

Peliput: Dean Alfrid, Dicky Ilham Nudin
Penulis: Dicky Ilham Nudin
Editor: M. Xezi Artawinata





Posting Komentar

0 Komentar