Sumber : Dokumentasi Pribadi Reporter Beranda Pers
Beranda Pers - Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (BEM FMIPA) telah melaksanakan agenda Ngobrol Perihal Ilmu (Ngopi) dengan mengangkat topik obrolan “Relevankah Organisasi Mahasiswa di Zaman Sekarang?” pada Rabu, 16 Mei 2024 di Pelataran Meja Hijau FMIPA 2. Agenda ini merupakan agenda perdana yang dilaksanakan oleh Departemen Mental & Ideologi BEM FMIPA, dengan bertujuan untuk mengajak serta menumbuhkan kritisan para mahasiswa FMIPA. Meski terdapat beberapa kendala mengharuskan mundurnya acara yang seharusnya dimulai pukul 15.00, pada akhirnya diubah menjadi pukul 16.20 Waktu Indonesia Barat (WIB).
Oleh karena rendahnya keberminatan mahasiswa terhadap organisasi di zaman sekarang, untuk itulah topik mengenai kerelevansian organisasi ini dipilih. Seperti yang dijelaskan oleh Muhamad Raihan Rahman selaku penanggung jawab agenda Ngopi dalam wawancara.
“Sebenernya kita tuh kan organisasi mahasiswa kalau disebut menurun dari per kaderan mahasiswa lebih ngga peduli atau cuek, cenderung memilih untuk magang makanya kita mengadakan topik ini untuk menjawab keresahan itu, karena kan banyak juga influencer yang menggoreng mahasiswa apalagi organisasi dengan stigma bahwa organisasi itu buruk, organisasi itu lebih mengedepankan senioritas dan di sini kita mau beropini mau menjawab dengan jawaban yang baik bahwa organisasi itu bukan begitu,” jelasnya.
Dari penjelasan Raihan mengenai alasan pemilihan topik Ngopi ini dapat disimpulkan, topik ini bertujuan untuk mengubah pandangan negatif dari mahasiswa terhadap organisasi kampus. Mahasiswa berorganisasi itu tidaklah hanya tentang senioritas dan perlawanan semata, tetapi mahasiswa berorganisasi itu untuk saling bertukar pikiran dan mengedepankan rasa tanggung jawab.
Selain itu, Raihan juga menjelaskan, agenda Ngopi ini merupakan agenda perdana di kabinet kepengurusan tahun ini dan akan ada rencana untuk melakukannya sebanyak tujuh kali dalam satu tahun kepengurusan, dengan mengangkat topik yang berbeda di setiap pertemuannya.
“Ngopi, itu kan salah satu program dari departemen saya, metedeologi. Dalam satu kepengurusan satu periode mengadakan Ngopi ini tujuh kali. Acara ini diadakan seminggu tiga kali dan menjadi agenda dari BEM FMIPA. Kalau di sini kita kan mewadahi para mahasiswa FMIPA. Untuk acara nya lebih diprioritaskan untuk anak FMIPA,” ujar Raihan menambahkan.
Selama acara berlangsung, antusiasme mahasiswa FMIPA yang ikut dalam forum diskusi ini pun cukup antusias. Ahmad Habib, salah satu peserta forum, menuturkan, “Jadi, alasan saya datang ke acara Ngopi ini, karena kan memang acara yang diselenggarakan oleh BEM untuk KBM ini kita diajak diskusi seputar ilmu, baik itu ilmu organisasi maupun aspek-aspek sosial lah ya. Di sini ingin membangkitkan marwah mahasiswa, karena mahasiswa sekarang itu banyak yang diam, kalau dulu kan terbilang kritis. Makanya kita diajak berdiskusi.”
“Kebetulan saya juga kan ikut organisasi, jadi sejalan aja gitu diskusinya. Juga lebih tertarik kaya gini sih. Secara audiens juga gitu, ya tapi tergantung dari temanya juga sih, karena kalau temanya menarik pasti audiensnya juga banyak apalagi yang menyangkut kemahasiswaan. Kan belakangan ini juga banyak peraturan yang merugikan mahasiswa dan dengan adanya diskusi ini kita bisa lebih aktif gitu. Itu sih menurut saya,” tambahnya.
Di lain sisi, menurut Raihan, apa yang mereka lakukan adalah meromantisasi organisasi mahasiswa zaman dulu, perbedaannya dengan organisasi masa kini adalah mengenai pemilihan topik yang dibahas, organisasi zaman lampau cenderung menaruh perhatian pada kajian muatan lokal seperti topik mata kuliah. “Karena zaman dulu juga salah satu minat organisasi itu adanya kajian tentang mata kuliah mereka, selain mengkaji tentang isu-isu,” ungkap Raihan. Imbuhnya, “Selain itu juga untuk pengisi acara salah satunya adalah di bidang MI atau demisioner sebelumnya dari alumni juga.”
Dilihat dari keantusiasan mahasiswa, menimbulkan kesan baik terhadap mahasiswa yang mengikuti forum diskusi Ngopi ini. Seperti yang disampaikan oleh Ahmad Habib dalam wawancara, “Pesan kesannya sih, semoga bisa lebih berkembang, bahasannya lebih luas lagi cakupannya dan ada output yang kita hasilkan dari diskusi ini, gitu. Contohnya yang menjadi masalah bersama, pembayaran kuliah. Kita diskusikan di sini, mudah-mudahan ada hasil yang kita diskusikan di sini untuk diaudiensikan kepada struktural, dekanat ataupun rektorat sendiri.”
.
.
Reporter :
Irsyad Arif Fadhillah
Nida Putri Awaliyah
.
Editor :
Alma Rosanna Larasati Maweikere
0 Komentar