Seminar Public Speaking sebagai Wadah untuk Melatih Kemampuan Public Speaking dan Berpikir Kritis Mahasiswa

 
Sumber: Dokumentasi Pribadi Reporter Beranda Pers

Beranda Pers - Himpunan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Hima Guseda) Departemen Pendidikan dan Penalaran menyelenggarakan Seminar Public Speaking (Snapus) pada Sabtu, 25 Mei 2024. Seminar yang dihadiri oleh kalangan mahasiswa Universitas Pakuan (Unpak) ini berlangsung dari pukul 09.00 – 12.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) dan bertempatkan di aula Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) lantai 4.

Seminar ini diadakan sekali dalam setahun. Tahun ini Snapus mengusung tema ”Menyikapi perkembangan inovasi pendidikan di era disruptif untuk membentuk life skills dan self development goals”. Syarlla Adinda selaku ketua pelaksana Snapus menyampaikan, "Alasan dipilihnya tema tersebut karena public speaking merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seseorang untuk menunjang masa depan, nah di era disruptif yaitu era dimana teknologi dan sosial sudah sangat berkembang pesat, memiliki kemampuan public speaking dan pemikiran yang kritis itu sangat penting," ujar Syarlla.

Narasumber pada seminar kali ini yaitu Dr. Yuyun Elizabeth Patras, M.Pd. selaku dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah dasar (PGSD). Materi yang disampaikan pada seminar ini mengenai apa itu public speaking dan tips bagaimana cara penerapan public speaking yang baik.

Menurut Yuyun, alasan public speaking dijadikan sorotan pada seminar ini karena kemampuan tersebut sangat diperlukan dalam kehidupan, terlebih lagi bagi para mahasiswa. Menurutnya, ketika presentasi mahasiswa belum cukup percaya diri untuk tampil dan belum memiliki teknik-teknik dalam penerapan public speaking. "Padahal public speaking itu bisa dipelajari, saya pikir jika seseorang apalagi mahasiswa menekuni dan mempelajari hal ini maka akan membuat mereka semakin baik kedepannya dan tentu saja bisa melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya sebagai mahasiswa pasti akan sukses,” ucap Yuyun.

Beliau juga berharap setelah diadakannya seminar ini mahasiswa dapat lebih percaya diri pada kemampuan pribadinya, bisa belajar mengelola apa yang harus mereka bicarakan, apa yang harus mereka rencanakan, dan apa yang harus mereka komunikasikan, sehingga mereka mampu berkomunikasi dengan baik dan bisa menjadi negosiator.

Rangkaian acara seminar ini dimulai dengan pendaftaran peserta, pembukaan acara, pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan saritilawah, menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan dari Kepala Program Studi (Kaprodi) PGSD, ketua Hima Guseda dan ketua pelaksana, doa bersama, ice breaking, pemaparan materi oleh narasumber sekaligus sesi tanya jawab, penyerahan reward dan terakhir penyerahan sertifikat serta cenderamata kepada narasumber sebagai penutup acara.

Destri Fitriani, salah satu peserta seminar yang berasal dari Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) turut menyampaikan, “Aku dapet info seminar itu dari temen-temen aku yang beberapa emang dari Hima Guseda terus dari Instagram Unpak Story juga.”

Menurut Destri, alasan dirinya menghadiri Snapus yakni untuk meningkatkan kemampuan public speaking miliknya. “Public speaking kan perlu banget ya buat kita di kelas atau buat karier gitu, dan setelah ikut aku jadi lebih tau tentang public speaking, struktur nya kaya gimana, harus memulai darimana, dan ternyata tuh kita harus berani coba dan belajar terus,” jelas Destri.

“Kesan dan pesannya seru banget ya, sebenernya aku ga expect bakal seseru itu sih, ternyata seru banget terus pematerinya juga keren banget bu Yuyun, aku juga dapet temen baru tadi dari fakultas lain. Terus yang aku dapet itu aku jadi tau gimana caranya kontrol emosi saat kita berbicara, aku juga jadi lebih percaya diri dan berani buat mermulai,” tutup Destri.

Syarlla berharap dengan adanya seminar ini para peserta bisa menerapkan ilmu yang didapat pada diri peserta. “Saya harap ilmu yang didapat peserta mampu diterapkan dalam diri peserta agar bisa membentuk kepercayaan diri untuk melakukan public speaking untuk masa depan para peserta,” ungkapnya. 


Reporter:
Linda Maulina Khairunnisa
Irsyad Arif Fadhillah

Editor:
Reni Kamelia





Posting Komentar

0 Komentar