Speak
Up Day 7.0 : Gateway to the Best Sukses Digelar oleh Club Profesi ICPR
Club
profesi Intellectual Club of PR (ICPR) sukses menggelar acara besar tahunannya
yang bertajuk Speak Up Day 7.0 dengan
tema ‘Gateway to the Best’. Acara ini
dilaksanakan pada Senin, (6/12/2021) di gedung Graha Pakuan Siliwangi,
Universitas Pakuan. Rangkaian acara dimulai dengan pengumuman pemenang lomba Speak Up Day Competition yang terdiri
dari lima kategori lomba, yaitu essai, pidato, story telling, dan speech
contest. Kemudian acara ditutup dengan talkshow
yang bertujuan untuk memperkenalkan apa itu public
relation sehingga bisa dikenal lebih luas lagi. Sedangkan untuk waktunya, Speak Up Day 7.0 ini mulai open gate jam 8 pagi dan close gate pada jam 4 sore.
Egi
Rafsanjani selaku ketua pelaksana, mengatakan bahwa makna dari ‘gerbang’ dari tema
‘Gateway to the Best’ dimaksudkan
bahwa Speak Up Day tahun ini dapat
menjadi gerbang bagi para audiens dan peserta lomba untuk menjadi yang terbaik
dengan cara melatih kreatifitas, kompetensi, dan segala macamnya yang sangat
relevan dengan tujuan ICPR sendiri.
Setelah
acara dibuka dengan pengumuman pemenang lomba, kita juga disuguhkan dengan
penampilan dari pemenang lomba juga. Benekditus Ariel yang berasal dari SMA
Kesatuan adalah juara satu kategori story
telling, kembali membawakan story
telling-nya di atas panggung. Saat diwawancarai, Ariel mengatakan bahwa ia
senang menjadi juara pada ajang kompetisi ini, ia juga berterimakasih pada orangtua,
guru, teman-temannya, sekolahnya, dan juga pada ICPR yang telah menggelar acara
ini.
“Kesan
terhadap event ini sudah bagus, tapi
bisa dimeriahkan lagi dengan koordinasi yang lebih baik lagi.” Ucap Benekditus Ariel.
Sedangkan
untuk pemateri pada talkshow di Speak Up Day, ICPR mengundang dua pembicara
yang luar biasa. Yang pertama ada Maya Rachma, seorang dosen Ilmu Komunikasi
dari Universitas Pembangunan Jaya, seorang jurnalis, ia juga aktif sebagai public speaker. Kemudian pembicara kedua
adalah Dany Beler, seorang stand up
comedian juara 3 SUCI 7, ia juga terkenal karena story telling nya yang ciamik dan bisa membawa suasana di atas
panggung.
“Harapan
kedepan tentunya semoag acara ini bisa terus terlaksana tiap tahunnya dan
konsisten. Tentunya dengan lebih mengedepankan esensi, apapun konsep dan
tujuannya tetap harus berdasarkan Tri Dharma perguruan tinggi.” Tutup Egi
Rafsanjani.
0 Komentar