Kolaborasi Sarasehan Budaya Sunda dengan Bazar Budaya Fest Jadi Penutup Dies Natalis 2022

 


Sumber: Dokumentasi Beranda

Universitas Pakuan – Sabtu, 19 November 2022 telah dilaksanakannya rangkaian terakhir dari Dies Natalis ke-42 Universitas Pakuan yang ditutup dengan acara Sarasehan Budaya Sunda yang berkolaborasi dengan Bazar Budaya Fest. Ada yang berbeda dari perayaan Dies Natalis tahun ini, yaitu dari segi rangkaian acaranya yang lebih bervariasi. Perayaan dibuka dengan gelar wicara seputar lingkungan yaitu Green Campus dan kegiatan Pekan Inovasi Mahasiswa yang dilaksanakan pada 1 November 2022. Lalu di minggu berikutnya, dilaksanakan kegiatan Pekan Keakraban yang melibatkan para alumni Universitas Pakuan. Kemudian Dies Natalis ditutup dengan acara Sarasehan Budaya Sunda dan Bazar Budaya Fest.

Tema Sarasehan Budaya Sunda diambil dengan pertimbangan bahwa identitas kesundaan terdiri antara alam dan manusia. Sunda merupakan satu entitas, tempat kita tinggal, tempat kita bermukim, khususnya di Bogor. Melihat bahwa Universitas Pakuan memiliki peran yang penting dalam melestarikan budaya Sunda, untuk itu dengan acara ini, diharapkan masyarakat mengetahui hal-hal terkait Sunda, khususnya sejarah, identitas dan benda-benda yang berkaitan dengan budaya Sunda. Selain itu, karena Sunda memilki hubungan yang erat dengan alam, acara ini juga melibatkan alam karena selaras dengan visi dan program kerja Universitas Pakuan yaitu untuk menjadi Green Campus. Oleh sebab itu, dari budaya ini kampanye tentang kelestarian alam juga dapat tersampaikan pada masyarakat.

Di acara ini, kita berkolaborasi dengan mahasiswa dari FISIB, Prodi Ilmu Komunikasi, konsentrasi Humas. Karena mereka sedang mengadakan proyek yaitu mata kuliah Manajemen Ajang Khusus gitu. Nah ini menjadi salah satu bentuk konkret ya dari bentuk sinergi atau kolaborasi antara Universitas dengan mahasiswa. Jadi Dies Natalis ini bukan hanya milik Universitas, maksudnya rektorat gitu ya, tapi juga menyatu dengan kita semua.” Jelas Langgeng Prima Anggradinata, M.Hum, selaku koordinator acara Sarasehan Budaya Sunda.

Bazar Budaya Fest sendiri merupakan proyek acara dari konsentrasi Humas 1 yang menampilkan bazar mengenai kebudayaan Sunda. Keselarasan konsep dan tema antara proyek ini dengan acara penutupan Dies Natalis membuat kolaborasi semakin mudah dan membuat acara semakin meriah. Dalam bazar ini, terdapat beberapa beberapa UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) makanan dan kerajinan, serta ada juga beberapa stand kesenian seperti dari sanggar tari Seni Ayundi dan batik dari Melinda.

Persiapan dari acara Dies Natalis sendiri sudah sejak Oktober atau satu bulan sebelum acara dimulai. Bagaimana merancang format kegiatannya dan bagaimana kegiatan ini dapat berbeda dengan Dies Natalis tahun-tahun sebelumnya. Rangkaian acara yang berbeda ini tentu saja dijadikan sebagai momen agar dapat memberikan pesan yang lebih dalam, supaya Universitas Pakuan dapat berkontribusi terhadap ilmu pengetahuan dan masyarakat Kota Bogor yang lebih baik kedepannya. Sama seperti Dies Natalis, untuk mematangkan konsep acara, Bazar Budaya Fest juga sudah mulai mempersiapkan acara selama satu bulan lebih.

Dari kesulitan sih kita, karena ini kolaborasi kadang sedikit terjadinya miskomunikasi antara panitia Dies Natalis dengan panitia kita. Jadi dari kita selalu follow up kepada panitia Dies Natalis atau panitia Sarahsehan ini biar miskomunikasi ini jadi berkurang.” Ungkap Muhammad Dimas Zulhijah, selaku ketua pelaksana Bazar Budaya Fest.

Dalam sebuah acara pastinya selalu ada kesulitan tertentu. Langgeng Prima mengungkapkan bahwa kesulitan yang paling sulit dari acara ini adalah bagaimana caranya mendatangkan khalayak dan bagiamana agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima oleh mereka. Karena memang pada kenyataannya, minat civitas akademika masih kurang terhadap kegiatan-kegiatan seperti ini. Hal ini tentu dapat menjadi bahan evaluasi kedepannya untuk mengetahui bagaimana caranya meramu acara yang lebih baik dan cocok bagi civitas akademika.

Saya harap, banyak pihak yang dapat terlibat begitu. Terutama mahasiswa, kita berkolaborasi, bekerjasama dalam Dies Natalis tahun-tahun ke depan gitu agar Dies Natalis bukan menjadi eksklusif gitu kan ya, tapi dapat dirasakan oleh setiap civitas akademika.. Tutup Langgeng Prima Anggradinata, M.Hum.

Dengan rangkain acara ini, semoga menjadi langkah yang baik bagi Universitas Pakuan untuk dapat kembali menyampaikan gagasan-gagasan mengenai kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dan masyarakat Kota Bogor. Karena ini merupakan pekerjaan yang berat jika hanya di kerjakan oleh sebagain orang saja, maka perlu ada kerja keras dan kerjasama dengan banyak pihak terkait untuk mewujudkannya.

Reporter: Sri Kurnia Ningsih & Rina Aprilia

Editor: Rina Aprilia

Posting Komentar

0 Komentar