Sumber : Dokumentasi Pribadi
Reporter Beranda Pers
Bogor,
Beranda Pers – Pada akhir
Februari 2023, Kabupaten Bogor telah dilanda bencana. Tepatnya pada Senin, 27
Februari 2023, jembatan yang menjadi penghubung Jalan Raya Sukabumi, yakni Jembatan
Cikereteg mengalami longsor. Hal tersebut diakibatkan oleh curah hujan yang
tinggi beberapa hari terakhir dan seringnya kendaraan berat melewati jembatan
tersebut.
Tercatat
tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, beberapa kios yang berada dalam
radius 10 sampai 20 meter dari tempat kejadian diketahui mengalami penurunan omzet
yang lumayan besar. Selain itu, pihak pemerintah juga berupaya bergerak dengan
cepat untuk membangun jembatan bailey sebagai solusi jangka pendek atau langkah
antisipasi yang bersifat sederhana.
“Alhamdulillah
hari ini akan dimulai pemasangan jembatan bailey yang diperuntukan untuk satu
jalur ini untuk yang belum longsor, dan ini akan dilaksanakan hari ini dan
mudah mudahan dua minggu selesai. Jadi, masyarakat khususnya angkot dan
kendaraan-kendaraan kecil tidak ada ketakutan. Yang jangka panjangnya akan
dibangun secara permanen, akan dibangun jembatan sepanjang 40 meter untuk dua
jalur, dan Alhamdullilah untuk sistem dan jasanya dipercepat karena dari
pusat diizinkan bilamana ada yang sifatnya urgent.” Tutur Iwan Setiawan,
selaku Pelaksana Tugas Bupati Bogor.
Pemerintah
juga mengaku sedang merencanakan pembuatan peraturan mengenai tonase untuk
jembatan yang baru. Adanya peraturan ini diharapkan dapat membuat masyarakat
mengurangi mobilitas melalui jembatan ini, terutama untuk kendaraan berat. Bagi
mereka yang menggunakan kendaraan berat, diutamakan menggunakan fasilitas jalan
tol untuk menunjang aktivitas mereka.
Perkiraan
waktu pengerjaan untuk jembatan bailey tersebut sudah diperhitungkan oleh
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pihak PUPR telah melakukan
riset tentang keadaan tanah dan panjang jembatan yang diperkirakan akan
dibangun di lokasi kejadian.
“Tergantung
panjangnya, butuh waktu untuk meletakan pondasi ini butuh benar-benar aman.
Kita memikirkan peletakan dari rangka jembatan itu posnya aman, makanya kita
harus ukur terlebih dahulu.” Imbuh Soendiarto, selaku Kepala Bidang Kementerian
PUPR.
Akibat
terjadinya bencana longsor ini, mobilitas masyarakat baik di sekitar kejadian
maupun masyarakat Bogor yang ingin melewati jembatan menjadi terganggu. Mereka diharuskan
untuk kembali beradaptasi melewati jalur alternatif yang saat ini mengalami
kemacetan yang lumayan padat.
“Dampaknya
kita harus dateng lebih awal karena macet banget ya kemarin-kemarin, dan
sekarang itu dampaknya aku harus lewat jalan alternatif buat sampai ke kampus
dan itu terlalu jauh banget sama biasanya cuma agak serem aja ya jalannya dan
agak muter gitu ya jalanannya.” Ucap Cimot, selaku warga yang biasa melewati jembatan
tersebut.
Pihak
pemerintah sedang melakukan upaya mereka sebaik-baiknya untuk dapat memulihkan
jalur yang mengalami dampak longsor dan diharapkan masyarakat dapat terus
berhati-hati di tengah kondisi cuaca ekstrem rawan bencana seperti saat ini.
Reporter
-
Muhamad Farhan Septiyana
- Fauzan
Putra Septyawan
-
Muhammad Rizky
Editor : Siti Fathonah Nuraisyiah
0 Komentar