History Kota Bogor


Jurnalmetro.com

Hari jadi Bogor diperingati setiap 3 Juni, hal ini mengacu pada 3 Juni 1482 berdasarkan pelantikan Raja Pajajaran yaitu Sri Baduga Maharaya atau Prabu Siliwangi. Sejarah Bogor sangat berkaitan erat dengan Kerajaan Pajajaran, karena literatur sejarah menyebutkan bahwa Bogor pada masa lalu menjadi pusat pemerintahan kerajaan besar yang menguasai tanah Pasundan. Kota Bogor memiliki luas 21,56 km², namun, kini berkembang menjadi 118,50km². Dikutip dari kotabogor.go.id, Kota Bogor adalah sebuah kota yang berada di Provinsi Jawa Barat terdiri dari 6 kecamatan dan 68 kelurahan. Kedudukan geografis ditengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor serta lokasinya yang sangat dekat dengan Ibu Kota Negara membuat potensi yang strategis bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dan jasa, pusat kegiatan nasional untuk industri, perdagangan, transportasi, komunikasi, dan pariwisata.

Kota Bogor memiliki salah satu julukan yang paling terkenal, yakni “kota hujan”. Hal ini disebabkan karena Kota Bogor memiliki curah hujan yang tinggi. Selain itu, terdapat ikon yang terletak di pusat Kota Bogor yaitu “Tugu Kujang” yang bentuknya menyerupai senjata pusaka yang berasal dari Jawa Barat. Di sebelah Tugu Kujang terdapat ikon lain yaitu “Tepas Lawang Salapan Dasakreta”, Bangunan ini digambarkan pula sebagai pintu masuk Kota Bogor. Pada bagian atas bangunan tersebut terdapat tulisan "Dinu Kiwari Ngancik Nu Bihari Seja Ayeuna Sampeureun Jaga" yang memiliki arti “Apa yang kita dapatkan sekarang adalah hasil kerja kita di masa lalu, dan yang sekarang kita lakukan adalah bekal untuk masa depan”

Kota Bogor juga memiliki lambang yang terdiri dari untaitan Burung Garuda, Istana Bogor, Gunung Salak dan Kujang. Terdapat warna-warna dalam lambang yaitu emas, merah, biru dan hijau; Masing-masing lanbang memiliki arti diantaranya; Kiri atas, Burung Garuda kuning emas merupakan Lambang Negara. Kanan atas, di Kota Bogor terletak Istana Bogor yang dinyatakan dengan lukisan istana Warna Perak. Kiri bawah, Kota Bogor, tak dapat dilepaskan dari bayangan Gunung Salak dilukiskan dalam simbol gunung dengan empat buah puncaknya.

 

Posting Komentar

0 Komentar