Varian
Baru Virus Corona
Pandemi
Covid-19 berjalan hampir dua tahun. Seiring berjalannya waktu, virus corona
juga mengalami mutasi dan menimbulkan beragam varian baru. Peristiwa mutasi
virus corona membuat sifat dan karakteristiknya berbeda dari virus induk atau
virus awal. Ada yang lebih cepat menular, ada yang memiliki tingkat keganasan
lebih lemah dan sebagainya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan adanya
pemberian nama-nama baru bagi varian virus corona yang telah terdeteksi di
sejumlah negara. Penamaan ini dilakukan setelah sejumlah pertimbangan serta
adanya konsultasi luas dan tinjauan dari banyak sistem penamaan potensial. WHO
mengumpulkan sekelompok ahli mitra dari seluruh dunia untuk melakukannya,
termasuk para ahli yang merupakan bagian dari sistem penamaan yang ada, ahli
nomenklatur dan taksonomi virus, peneliti dan otoritas nasional. Kemunculan
varian baru virus corona diawali dari tidak terkendalinya kondisi pandemi. Saat
penanganan dan penyebaran virus yang tidak sebanding, maka banyak pihak yang kerepotan.
Dikutip dari tirto.id, WHO memutuskan
memberikan nama-nama baru bagi varian virus corona yang tidak terkait dengan
suatu negara, namun masih tetap mudah diingat. Contohnya, varian virus corona Inggris B117 yang disebut dengan Alpha, virus
tersebut pertama kali muncul di Inggris pada Desember 2020. Gejala dari varian
baru virus corona Alpha ini yaitu, demam, batuk, sulit bernafas, menurunnya
fungsi indera pengecap dan penciuman serta keluhan pada saluran pernafasan. Ada
juga varian virus
corona B1351 yang ditemukan di Teluk
Nelson Mandela, Afrika Selatan pada oktober 2020. varian
virus corona B1351 bisa mempengaruhi netralisasi beberapa antibodi, akan tetapi belum terdeteksi apakah
jenis tersebut mampu meningkatkan risiko keparahan penyakit. Varian virus corona Beta ini juga
memiliki kemampuan penularan yang lebih cepat dan berpotensi mengakibatkan
kematian yang tinggi. Kemudian ada varian virus corona Brasil P1 disebut Gamma,
merupakan varian virus corona yang ditemukan di Brasil. Varian virus corona Gamma ini juga sama dengan varian B1352
ditemukan lolos dari netralisasi saat di inkubasi
dengan antibodi
yang dihasilkan sebagai respon terhadap gelombang pertama pandemi. Ketiga
varian virus tersebut masuk ke dalam
kategori variants of concern yakni B117, B1351, dan P1.
Usaha pencegahan dengan mematuhi protokol kesehatan harus tetap berlanjut hingga semua orang mendapatkan vaksin. Vaksin melatih sistem kekebalan untuk menyerang beberapa bagian virus yang berbeda. Jadi, meskipun bagian dari lonjakan telah bermutasi, vaksin tetap berfungsi. Tampaknya untuk saat ini mematuhi protokol kesehatan adalah cara terbaik untuk pencegahan melindungi diri, keluarga, dan orang terdekat. Meski mutasi virus corona terus berlangsung, namun pencegahan penularan masih sama, yakni menjalankan protokol kesehatan antara lain, memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan menjalani imunisasi. Itulah beragam varian baru virus corona beserta gejala dan cara mencegah penularan. Semoga pandemi ini dapat segera berakhir.
Sumber: https://tirto.id/kenapa-bisa-muncul-varian-baru-virus-corona-covid-19-ggcj
0 Komentar