WEBF 2025 FEB Universitas Pakuan: Membangun Asa, Mencetak Agen Perubahan

 

Sumber: Dokumentasi Pribadi Reporter Beranda Pers

Beranda Pers - Masa perkuliahan selalu diawali dengan momen penting, yaitu pengenalan kampus bagi mahasiswa baru. Pada Jumat, 12 September 2025, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pakuan (Unpak) menyambut mahasiswa barunya melalui kegiatan Welcome to Economic and Business Faculty (WEBF), sebuah rangkaian Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) yang digelar selama lima hari penuh di lingkungan kampus.

Kegiatan ini menghadirkan suasana berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya, karena tidak hanya berfokus pada perkenalan, tetapi juga membekali mahasiswa baru (maba) dengan wawasan, motivasi, serta inspirasi untuk memulai perjalanan akademiknya. Jadi, Menurut keterangan Vira Anggraini, selaku ketua pelaksana PKKMB 2025, ia menjelaskan, ”Tema yang diangkat pada WEBF tahun ini adalah "Poros Cipta Revolusi Asa.” Jadi, maksudnya ini agar para Maba di FEB jadi agen perubahan di masa selanjutnya," ujarnya. 

Rangkaian kegiatan WEBF tahun ini terbagi kedalam lima hari dengan agenda yang berbeda setiap harinya. "Kalau untuk rangkain acara ini hari pertama akan ada pemaparan dari internal struktural yang ada di FEB, mulai dari Ketua Program Studi (Kaprodi), lalu wakil dekan, dekan, dan juga penjamin mutunya. Untuk hari ke-2 akan ada pemaparan dari kelembagaan klub yang ada di FEB," jelas Vira.

Sementara hari ketiga menghadirkan narasumber eksternal serta penampilan seni dari Teater Karoeng. Hari keempat kembali menghadirkan narasumber inspiratif disertai pentas seni perkelompok mahasiswa baru. Puncak acara berlangsung pada hari kelima di Gedung Graha Pakuan Siliwangi (GPS), dimulai dengan brand session, dilanjutkan pemaparan materi dari narasumber eksternal, dan ditutup dengan gala dinner. "Kalau untuk saat ini yang sudah fiks itu ada Ferry Irwandi, Eno Bening, Awan Prasetyo, sama ada Guru Gembul," tutur vira.

Untuk di tahun ini, jumlah mahasiswa baru yang mengikuti WEBF di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pakuan tercatat sekitar 400 - 450 orang, jumlah yang mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai lebih dari 700 peserta.

Meski berjalan penuh semangat, persiapan WEBF tahun ini tidak terlepas dari tantangan. Salah satu yang terbesar adalah pro dan kontra terkait kehadiran narasumber eksternal. "Pastinya banyak banget tantangan terbesar apalagi kondisinya saat ini lagi gak baik-baik saja ya, pasti ada pro-kontranya juga, apalagi kita mendatangkan narasumber dari luar, nah itu pasti banyak banget kesulitannya," ungkap Vira Anggraini.

Dengan segala persiapan dan inovasi, panitia berharap WEBF 2025 benar-benar memberikan manfaat nyata bagi mahasiswa baru. "Untuk harapannya semoga kegiatan WEBF ini benar-benar kasih manfaat untuk mahasiswa baru ya, jadi kami dari panitia berharapnya dari kegiatan lima hari ini maba merealisasikan apa yang didapat, gak semata-mata mereka hadir terus ikut kegiatan, pulang gak bawa apa-apa tapi harus bisa dapet ilmunya," ucap Vira.

Tidak jauh berbeda dengan ketua pelaksana, Bayu Raksa Pradipa, selaku Ketua Steering Committee sekaligus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB Universitas Pakuan, menjelaskan bahwasanya dalam persiapan WEBF tantangan terbesar panitia terletak pada ketidakpastian jumlah mahasiswa baru dan transisi mereka dari pola belajar sekolah ke dunia kampus yang lebih mandiri. Meski demikian, Bayu berharap acara berjalan lancar dan memberi manfaat nyata. "Harapan kami mahasiswa baru tidak hanya hadir, tapi juga pulang dengan pengalaman dan wawasan berharga,” pungkasnya .

Sekretaris Program Studi Bisnis Digital FEB Universitas Pakuan, Dr. Dewi Taurusyanti, SE., MM., menilai kegiatan WEBF sangat bermanfaat bagi mahasiswa baru. Menurutnya, momen ini penting sebagai ajang pengenalan kampus, program studi, hingga fakultas. “Ada pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang. Jadi mahasiswa harus mengenal dulu lingkungan kampusnya agar tahu visi-misi yang ada, sehingga bisa menumbuhkan semangat untuk memberikan versi terbaik dirinya,” ujarnya.

Beliau menambahkan, hal esensial yang harus dimiliki mahasiswa baru adalah kesadaran akan tanggung jawab, baik untuk dirinya sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Di akhir, ia menyampaikan harapan agar kegiatan pengenalan kampus terus berkembang. “Semoga ke depan lebih baik lagi, dengan ide-ide kreatif dan inovatif yang bermanfaat bagi mahasiswa,” tutupnya.

Dalam rangkaian kegiatan PKKMB, sejumlah mahasiswa baru membagikan ekspektasi serta pengalaman awal mereka di lingkungan kampus. Rangga Aggie Syahputra, mahasiswa baru program studi Akuntansi, berharap dapat memanfaatkan ilmunya untuk mengolah data keuangan yang transparan dan teratur, sekaligus mampu mengelola keuangan pribadinya dengan lebih baik.

Sementara itu, Frady Ardianz Liu dari program studi Manajemen menaruh harapan agar dapat menjadi bagian dari program studi yang unggul sesuai dengan akreditasinya. Senada dengan itu, Raden Sayga Hidayatullah juga dari Manajemen menuturkan bahwa dirinya ingin berproses hingga mampu menjadi seorang manajer yang membanggakan orang tua.

Terkait adaptasi di lingkungan kampus, para mahasiswa baru mulai merasa nyaman meski masih dalam tahap pengenalan. Rangga mengaku sudah mulai hafal dengan lingkungan sekitar meski belum banyak mengenal dosen. Dalam hal persiapan mengikuti PKKMB, mahasiswa baru sepakat bahwa kesiapan mental dan fisik menjadi hal yang utama. “Yang pertama pasti mental, tenaga, dan sedikit biaya,” ucap Rangga.

Sebagai penutup, para mahasiswa baru juga membagikan motivasi dan ambisi mereka. Rangga berharap dapat membangun lingkungan pertemanan yang suportif serta menekankan pentingnya kerja keras. Pun halnya dengan Raden, ia menegaskan ambisinya mengejar Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terbaik demi membanggakan orang tua. Lain halnya dengan Frady yang memiliki cita-cita unik, yaitu menghadirkan konser kampus di Universitas Pakuan sebagai wadah kreativitas mahasiswa "Kalau untuk saya sendiri inovasi atau ambisi di lingkungan kampus yang saya pikirkan sejak awal masuk, saya ingin membuat konser di dalam Unpak, jadi seperti konser-konser pada kampus sebelumnya, jadi Unpak memiliki konser sendiri dengan temanya sendiri dan mempunyai event organizernya sendiri. Dan untuk motivasinya di dalam Unpak, semua bisa kita lakukan asal kita punya nyali," tuturnya.

Peliput: Intan Dwi Sasmita, Abinaya Putra H., Yasinta Saumarisa

Penulis: Intan Dwi Sasmita, Abinaya Putra H.

Editor: M. Xezi Artawinata

Posting Komentar

0 Komentar