Festival MIPA 2025: Ketika Solidaritas Menjadi Sihir Terbesar di FMIPA

 

Suasana Festival MIPAWARTS 2025 yang diselenggarakan oleh BEM FMIPA pada Selasa (9/12/25) Beranda Pers/ Muhammad Rizal Pratama Morales/Abinaya Putra Hasbullah

Beranda Pers - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) menyelenggarakan acara “Festival MIPA 2025” dengan tema “MIPAWARTS 2025: The Magic of Solidarity”. Tema ini menggambarkan bahwa keajaiban sejati di FMIPA bukan hanya lahir dari ilmu pengetahuan, tetapi juga dari kekuatan solidaritas antarjurusan yang bersatu dalam satu keluarga besar. Acara ini dilaksanakan pada Selasa, 9 November 2025 dan berlangsung di Gedung Graha Pakuan Siliwangi (GPS) lantai 1, mulai pukul 14.00–21.00 Waktu Indonesia Barat (WIB). Festival ini turut dihadiri oleh berbagai penonton, khususnya mahasiswa dari Universitas Pakuan.

Muhammad Dava Kayla Saputra selaku ketua pelaksana menjelaskan bahwa tema The Magic of Solidarity dipilih karena ingin menonjolkan kembali semangat kebersamaan di FMIPA. “Di Festival MIPA 2025 ini kita mengusung tema The Magic of Solidarity, yang ingin meningkatkan rasa kekompakan dan solidaritas yang ada di FMIPA, serta memperlengkapi persaudaraan di fakultas kita,” ungkapnya.

Festival MIPA 2025 menghadirkan berbagai rangkaian kegiatan mulai dari pameran hingga penampilan seni. Dava menjelaskan, “Di rangkaian acaranya nanti ada pameran dari berbagai prodi (Program Studi): Ilmu Komputer, Biologi, Kimia, dan Farmasi. Prodi Matematika absen karena ada kendala. Selain itu ada juga penampilan dari mahasiswa MIPA seperti tari, musik, dan lainnya. Di akhir acara ada guest star,” pungkasnya.

ketua BEM FMIPA menyampaikan bahwa visi utama dari penyelenggaraan Festival MIPA 2025 adalah mempertemukan kembali seluruh jurusan di FMIPA dalam satu ruang kebersamaan. Ia mengatakan, “Program kerja Festival MIPA 2025 ini untuk mengkonsolidasikan kembali semua jurusan yang ada di Fakultas MIPA. Karena kalau kita lihat, orang-orang MIPA itu sangat sibuk. Jadi bagaimana BEM bisa menjawab tantangan zaman hari ini bahwa BEM itu masih bisa menjadi wadah untuk kawan-kawan berekspresi, beraspirasi, dan lain sebagainya,” jelas Muhammad Raihan Rahman, selaku ketua BEM

Salah satu mahasiswa FMIPA program studi ilmu komputer yang hadir, Fatah, mengungkapkan bahwa festival ini memberikan ruang penyegaran di tengah penatnya perkuliahan. “Kadang kita capek belajar, lihat ada kegiatan gini tuh jadi kayak semangat lagi. Kita juga bisa kenalan sama teman dari fakultas lain. Siapa tahu nanti skripsi bisa ketemu partner gara-gara Festival MIPA,” ungkap fatah

Terkait kesan dan pesan, Fatah berharap agar festival tahun depan bisa dibuat lebih meriah.

“Kalau bisa nih, temanya kan kayak Harry Potter ya, sihir-sihirnya ditampakin lagi. Dekor diperkuat, kursi ditambah, kalau sponsor lebih besar mungkin bisa sedia makanan. Tapi selebihnya udah mantap,”ujar fatah

Festival MIPA 2025 menjadi bukti bahwa FMIPA tidak hanya kuat dalam akademik, tetapi juga dalam kreativitas, kebersamaan, dan semangat berkolaborasi. Melalui pameran, penampilan seni, hingga interaksi antarprodi, acara ini berhasil menghadirkan suasana hangat yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai jurusan dalam satu ruang yang penuh energi positif.

Penulis: Muhammad Rizal Pratama Morales

Peliput: Muhammad Rizal Pratama Morales/Abinaya Putra Hasbullah

Posting Komentar

0 Komentar