Bulan Desember merupakan bulan penuh makna bagi semua khalayak, khususnya Prodi Ilmu Komunikasi sekaligus Club Profesi yang berada di Fakultas ISIB Universitas Pakuan. Bulan Desember, bulan yang dimana para Club Profesi dan prodi Ikom merayakan ulang tahunnya sekaligus masih dengan komitmen yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya yang sudah terjadi selama satu decade khususnya para club profesi.
Banyak
acara yang telah dirangkai dalam memperingati satu decade Club Profesi.
Momentum ini menjadi momentum berharga bagi para Club Profesi di Prodi Ilmu
Komunuikasi. Memasuki tahun ke-10 dalam merayakan ulang tahun, para club
senantiasa membawa hal yang seru.
Untuk lebih
lanjut mari kita baca kegiatannya secara seksama…
Ngobrol Cantik X Satu Dekade Beranda Pers
Sumber: Beranda Pers
Ngobrol cantik x satu dekade Beranda Pers telah diselenggarakan pada Sabtu, 27 November 2021. Beranda Pers tahun ini melaksanakan acara Ngobrol cantik yang merupakan program kerja tahunan juga sekaligus memperingati hari ulang tahun yang ke sepuluh. Acara ini yang dilaksanakan secara hybrid dengan menggunakan zoom meeting yang diikuti oleh 150 peserta dari seluruh Indonesia dan secara langsung di Gedung Graha Pakuan Siliwangi Lantai 10 Universitas Pakuan.
Ngobrol cantik tahun ini bertemakan “Mengupas Validasi Informasi Masa Kini” bermakna memberi gambaran secara jelas peran jurnalis dan media sebagai agen utama dalam validasi informasi dalam tuntunan media kreatif masa kini. Serta memberikan informasi kepada para pembaca dan penikmat berita bagaimana mendapatkan informasi yang valid sehingga menjadi pembaca dan penikmat berita yang bijak. Kegiatan ini menghadirkan tiga pemateri, yaitu Erwan Hermawan (Jurnalis Investigasi Majalah Tempo), Ikbal Mustapa Rambe (Jurnalis dan Perintis beranda Pers) dan Sherly Annavita Rahmi (Millenial Influencer).
Adapun pemateri pertama yaitu Erwan Hermawan menyampaikan peran jurnalis mengenai validasi informasi masa kini yaitu, kita sebagai generasi muda harus memberikan informasi yang aktual, tajam dan terpercaya jangan hanya mencari sumber berita dari satu sudut pandang saja tapi carilah informasi berita tersebut sampai tuntas baru bisa kita beritakan ke sosial media. Sedangkan pemateri ke dua yaitu Ikbal Mustafa Rambe menyampaikan bijak dalam melakukan riset sebelum menulis berita dan juga tidak boleh menelan informasi secara adanya fakta yang tersedia. Pemateri terakhir yaitu Sherly Annavita menyampaikan pemberitaan atau informasi itu bukan hanya sebuah tontonan, melainkan ada konteks atau informasi yang lebih jelas untuk disampaikan.
Sumber: Beranda Pers
Seminar Ngobrol Cantik tahun ini juga merayakan hari jadi Beranda Pers yang didirikan pada 1 Oktober 2011 dan tahun ini tepat 2021 menjadi sepuluh tahun perjalanan Beranda. Sepuluh tahun telah dilalui dan banyak perjuangan yang telah dilakukan oleh perintis Beranda Pers. Dengan begitu Beranda Pers menghadirkan buku bertemakan “10 Tahun Dapur Redaksi Beranda Pers” yang mana telah melahirkan 10 generasi dengan pengalamannya masing-masing bersama Beranda Pers.
Semoga Beranda Pers terus berjaya dan menjadi wadah inspirasi bagi setiap generasi selanjutnya.
Manusia
Kuat dalam Bingkai Fotografi
Di tengah ingar-bingar pandemi COVID-19, menjalani hidup keras tentu saja tidak luput dari
kehidupan sehari-hari. Banyak hal yang yang dilakukan demi bertahan hidup dalam
kondisi ini, yang kemudian diabadikan dalam karya seni berupa fotografi yang
dipamerkan di Volcan Coffee and Space, Bogor.
Pameran foto ini diusung dan dibuka mulai 26 November
sampai dengan 28 November 2021. Pameran yang bertajuk “BERJUANG” mepresentasikan
perjuangan dalam hidup dan kerja keras yang berbeda dalam menjalankan kehidupan
dalam sebuah karya fotografi. Banyak foto yang terpampang jelas menggambarkan
interaksi para pekerja terhadap pekerjaannya, dalam pameran ini juga terdapat
objek utama dimana orang-orang bisa menyingkirkan rasa penat. Banyak juga
potret yang memvisualisasikan anak di bawah umur yang harus bekerja demi
tuntutan ekonomi tanpa rasa gengsi, objek itu ditunjukan pada generasi muda
sampai tua degan maksud untuk tetap semangat apapun yang terjadi pada hidup dan
dunia, karena ada pesan yang tersimpan yaitu dunia akan keras jika kita lemah.
Angelita Anyelir selaku ketua umum Shutter Shot menjelaskan
bahwa dalam proses pra-pameran, banyak foto-foto yang diambil oleh pameris dan
tentu saja tidak semua bisa dipamerkan di dalam pameran, oleh karena itu ada
beberapa proses dalam melewati tahap kurasi terdahulu.
Dalam penyuguhan pameran ini, Shutter Shot tak sendiri,
Ia juga menggandeng Ardiles Akyuwen selaku kurator dan juga dosen Universitas
Multimedia Nusantara sekaligus pengajar dalam kelas Panna Foto yang Bernama
Ardiles Akyuwen. Dilain itu juga, pihak Volcan Coffee and Space telah
mensupport untuk tempat pameran kali ini serta para senior Shutter Shot yang
telah membantu persiapan acara pameran ini juga.
Tema “BERJUANG” mempunyai banyak makna hidup dan tertuju
menambah wawasan dan kemampuan dalam memberikan evaluasi karya secara objektif
dan memberikan semangat perjuangan.
Speak
Up Day 7.0 : Gateway to the Best Sukses Digelar oleh Club Profesi ICPR
Club
profesi Intellectual Club of PR (ICPR) sukses menggelar acara besar tahunannya
yang bertajuk Speak Up Day 7.0 dengan
tema ‘Gateway to the Best’. Acara ini
dilaksanakan pada Senin, 6 Desember 2021 di gedung Graha Pakuan Siliwangi,
Universitas Pakuan. Rangkaian acara dimulai dengan pengumuman pemenang lomba Speak Up Day Competition yang terdiri
dari lima kategori lomba, yaitu essai, pidato, story telling, dan speech
contest. Kemudian acara ditutup dengan talkshow
yang bertujuan untuk memperkenalkan apa itu public
relation sehingga bisa dikenal lebih luas lagi. Sedangkan untuk waktunya, Speak Up Day 7.0 ini mulai open gate jam 8 pagi dan close gate pada jam 4 sore.
Egi
Rafsanjani selaku ketua pelaksana, mengatakan bahwa makna dari ‘gerbang’ dari tema
‘Gateway to the Best’ dimaksudkan
bahwa Speak Up Day tahun ini dapat
menjadi gerbang bagi para audiens dan peserta lomba untuk menjadi yang terbaik
dengan cara melatih kreatifitas, kompetensi, dan segala macamnya yang sangat
relevan dengan tujuan ICPR sendiri.
Setelah
acara dibuka dengan pengumuman pemenang lomba, kita juga disuguhkan dengan
penampilan dari pemenang lomba juga. Benekditus Ariel yang berasal dari SMA
Kesatuan adalah juara satu kategori story
telling, kembali membawakan story
telling nya di atas panggung. Saat diwawancarai, Ariel mengatakan bahwa ia
senang menjadi juara pada ajang kompetisi ini, ia juga berterimakasih pada orangtua,
guru, teman-temannya, sekolahnya, dan juga pada ICPR yang telah menggelar acara
ini.
“Kesan
terhadap event ini sudah bagus, tapi
bisa dimeriahan lagi dengan koordinasi yang lebih baik lagi.” Ucap Benekditus Ariel.
Sedangkan
untuk pemateri pada talkshow di Speak Up Day, ICPR mengundang dua pembicara
yang luar biasa. Yang pertama ada Maya Rachma, seorang dosen Ilmu Komunikasi
dari Universitas Pembangunan Jaya, seorang jurnalis, ia juga aktif sebagai public speaker. Kemudian pembicara kedua
adalah Dany Beler, seorang stand up
comedian juara 3 SUCI 7, ia juga terkenal karena story telling nya yang ciamik dan bisa membawa suasana di atas
panggung.
“Harapan
kedepan tentunya semoag acara ini bisa terus terlaksana tiap tahunnya dan
konsisten. Tentunya dengan lebih mengedepankan esensi, apapun konsep dan
tujuannya tetap harus berdasarkan Tri Dharma perguruan tinggi.” Tutup Egi
Rafsanjani.
Reporter
: Rina & Faqih
![]() |
“INDIEFEST 1 DECADE : HISTORY IN DIVERSITY” SUKSES
DIGELAR OLEH CLUB LOBI PILM
Sumber : Beranda
Pers
Club
Lobi Pilm (CLP) FISIB UNPAK menggelar acara festival film pendek yang ke-10 bernama
INDIEFEST 1 DECADE dengan tema History In Diversity. Acara tersebut
dilaksanakan pada Sabtu, (20/11/2021) di gedung Graha Pakuan Siliwangi
Universitas Pakuan. Dalam acara tersebut, dibuka dan disambut oleh Wakil Dekan
I FISIB UNPAK, Muslim, M.Si, Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi, Dr. Dwi Rini
S. Firdaus, M.Comn, dan Dosen Pembimbing, Intan Tri Kusumaningtias, M. Ikom. CLP
turut mengundang Riri Riza, seorang sutradara film ternama menjadi guest
star dan Walikota Bogor, Bima Arya dalam acara indiefest. Ketua pelaksana
Indiefest 1 Decade, Bagus Dwi Haryadi mengatakan bahwa festival film ini
bertujuan untuk mewadahi para sineas-sineas muda dari kalangan SMA/SMK
sederajat.
Tema
yang diangkat dalam acara ini yaitu History in Diversity, artinya
sejarah dalam keberagaman. Tema tersebut terinspirasi dari kata satu dekade,
dimana history itu sendiri sudah termasuk dengan satu dekade. Karena dalam
event ini selain menjadi wadah untuk sineas muda, kita juga memberitahu bahwa
Indiefest sudah berjalan satu dekade dimana di dalamnya berisi tentang sejarah-sejarah yang ada di Indiefest.
Indiefest
merupakan sebuah seminar festival film pendek dan ajang penghargaan untuk
sineas muda yang sedang berkarya dalam pembuatan sebuah film. Acara ini diikuti
oleh 34 SMA/SMK dan terdapat 42 film. Nominasi yang diperebutkan oleh para
peserta sineas muda diantaranya ialah, film terbaik (1, 2, 3), aktor terbaik,
aktris terbaik, sutradara terbaik, ide cerita terbaik, penata gambar terbaik,
dan editor terbaik. Peserta yang mengikuti acara tersebut berasal dari Pulau
Jawa dan Banten yang diikuti oleh kalangan SMA dan SMK.
Indiefest
dimeriahkan oleh serangkaian acara dari pembacaan pemenang nominasi, penampilan
stand up comedy, musik band, dance, dan angklung performance ditambah dengan
kehadiran seorang guest star, yaitu Riri Riza. Riri Riza adalah seorang
sutradara ternama di Indonesia yang telah membuat film diantaranya, Petualangan
Sherina 1&2, Ada Apa Dengan Cinta 1&2, Laskar Pelangi, Sang Pemimpi,
dan masih banyak lagi film yang beliau ciptakan, yang terkini film terbarunya
berjudul Paranoia. Dalam acara tersebut Riri Riza bercerita tentang awal mula
menjadi sutradara, pengalaman selama menjadi sutradara dan tidak lupa ia
memberi tips kepada sineas muda agar film menjadi bagus. Ia mengatakan jika
film yang diinginkan menjadi karya yang bagus dan hebat harus pintar dalam
memilih aktor/aktris, memilih penulis, produser atau sutradara yang hebat. Jika
gagal harus mencoba lagi hingga benar-benar sukses.
Dihadiri
juga oleh Walikota Bogor, Bima Arya pada kesempatannya, beliau menyampaikan
bahwa banyak sineas muda yang handal dan memiliki banyak ide kreatif untuk
menjadi seorang sutradara. Tidak lupa juga beliau berterima kasih kepada Club
Lobi Pilm yang telah mengundang idola para sineas, Riri Riza untuk datang dan
berbagi, dan semoga para sineas muda dapat berkiprah dan memajukan industri
film nasional Indonesia.
Bagus
Dwi Haryadi, selaku ketua pelaksana Indiefest berharap untuk indiefest
selanjutnya ialah untuk lebih baik lagi, lebih dipersiapkan lagi secara matang
jangan sampai ada suatu kondisi yang dapat menghambat dan untuk para sineas
muda jangan takut untuk membuat karya yang fenomenal agar dapat dikenal secara
meluas.
Berikut
adalah pemenang berdasarkan nominasi, sebagai berikut :
· Pemenang nominasi aktor terbaik : SMAN 1 Magetan “Embek”
· Pemenang nominasi aktris terbaik : SMAN 5 Bandung
“Tertidur”
· Pemenang nominasi editor terbaik : SMKN 1 Bandar Lampung
“Gubuk Jejama”
· Pemenang nominasi penata gambar terbaik : SMAN 1 Magetan
“Embek”
· Pemenang nominasi ide cerita terbaik : SMA Fajar Dunia
“Badut”
· Pemenang nominasi sutradara terbaik : SMKN 1 Bandar
Lampung “Gubuk Jejama”
· Pemenang nominasi film terbaik 3 : SMK Industri Kreatif
Ghama Caraka Depok “Pandemi”
· Pemenang nominasi film terbaik 2 : SMAN 2 Semarang “Sumengko”
· Pemenang nominasi film terbaik 1 : SMKN 1 Bandar Lampung
“Gubuk Jejama”
Penulis
: Dimas dan Sri
Editor
: M.Ridho
0 Komentar