Teater Karoeng Sukses Gelar Pementasan dengan Tema Merdeka
Pementasan drama
mengusung tema "Merdeka" Teater Karoeng berhasil mendatangkan lebih
dari 500 penonton. Pementasan ini dilakukan di Gedung Kemuning Gading, Bogor,
Jawa Barat (21/12/21)
Pimpinan Produksi
Rivaldy Nouvanza mengatakan Teater Karoeng sudah ada sejak tahun 1999 dan
diresmikan pada 13 Juli 2003.
"Kalo diliat dari
sejarah, Teater Karoeng resmi di tanggal 13 Juli 2003 tapi dari perintis
dibentuk tahun 1999" ujar Rivaldi kepada Beranda Pers, Selasa (21/12/21)
Pementasan Teater
Karoeng yang berjudul "Merdeka" diambil berdasarkan Naskah dari Putu
Wijaya dan disutradarai oleh Juniarta Rasyad, berhasil meraih penonton hingga
500 lebih dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar SMA dan SMK, hingga orang
dewasa.
"Awalnya kita
menyediakan 275 kursi per sesi, tapi di sesi 1 kita kedatangan dari para
pelajar yang membludak hingga mereka terpaksa untuk duduk di lantai tapi tetap
mematuhi protokol kesehatan," ujar Rivaldy
Sebelum memasuki ruang
pentas, sudah disediakan berbagai pemenuhan untuk melakukan protokol kesehatan
seperti masker, hansanitizer, dan termogan.
"Untuk di sesi 1
kita mayoritas kedatangan pelajar, terutama dari SMK Rimba. Kita juga
menyediakan peralatan protokol kesehatan seperti hansanitizer, termogan dan
apabila ada yang tidak membawa masker, kita menyediakan juga" tambah
Rivaldy.
Dalam pentas yang
digelar terdapat 21 aktor dengan 4 pemusik dan 6 non artistik, Rivaldy juga
menjelaskan mereka mulai berlatih selama 3 bulan dengan pambagian 3 kali waktu
latihan dalam seminggu.
Untuk pementasan ini Teater
Karoeng berani menampilkan yang berbeda dibanding pementasan Karoeng biasanya.
Mereka mencampur sedikit faktor realis, tapi tidak juga bisa dibilang
pementasan musikal atau Opera.
Sutradara Juniarta
Rasyad menjelaskan salah satu alasan memilih tema tersebut dikarenakan melihat
kondisi dan situasi, kita juga bisa melihat bahwa bangsa indonesia sudah
merdeka tapi lingkungan sosial kita belum merdeka.
"Untuk karakter
khusus mungkin pada anak ya karena hitunganya sebagai generasi Z yang lebih
kritis, pokoknya Pak Amat dan Ami itu bandingan antara generasi Z dan generasi
yang lama," Ujarnya
Berikut adalah nama tokoh
yang tampil saat pementasan:
Pak Amat: Aldi
Ibu Amat: Triani
Fujasari
Ami: Rachmaliana
Pemimpin Merah: Sri
Mulyati
Pemimpin Biru: Syahdan
Pemimpin Kuning: Ika
Sholihah
Pemulung: A. Rendy
Penjaga Warung:
Nadhifah
Warga: Deri Firmansyah
Amat Putih: Akbal
Alviza
Amat Merah: Eko Wahyu
Sutradara & Penata
Cahaya: Juniarta Rasyad
Pemimpin produksi:
Rivaldy Nouvanza
Sekretaris produksi:
Silmi Ajmal
Bendahara produksi:
Fentiandini
Stage Manager: Hakiki
Kamil
Penata Musik: Zulfikri
Ahmad
Set and Property: Kevin
Fernanda
Publikasi dan
dokumentasi: Aziz Santoso
Penata Busana: Putri
Syalia
Tata Rias: Devanny Paradisa
0 Komentar