Penampilan musik dalam memperingati satu tahun Salira Seni.
Sumber Foto: Dokumentasi pribadi reporter Beranda Pers Muhamad Farhan Septiyana
Salira Seni merupakan suatu ruang pegiat seni atau bisa dibilang sebuah komunitas yang biasanya bergerak di bidang kesenian, literasi dan charity. Terbentuk pada 22 Januari 2023, Salira Seni memulai rodanya berawal dari keresahan dalam diri masing-masing individunya. Tepat pada 27 Januari 2024, salah satu ruang pegiat seni ini merayakan perjalanannya yang telah menginjak satu tahun. Perayaan ini bertempat di Mahakan Coffee yang terletak di Cisarua.
Bertajuk “Hujan Belum Selesai”, tema ini diambil dari fenomana kota asal Salira Seni terbentuk, yaitu Bogor.
“Kita mengisyaratkan hujan ya, kita tinggal di kota hujan ada reda ada hujan, kadang reda kadang nggak, itu artinya kita mengartikan hujan sebagai proses berkarya, ya mungkin kedepannya ada reda, tapi bukan berarti itu akan berhenti jadi, ‘Hujan Belum Selesai’ itu kita tidak akan berhenti untuk berkarya.” Tutur Muhammad Alwi Syafarudin, salah satu anggota komunitas Salira Seni.
Rangkaian acara yang ada di perayaan ini diantaranya adalah Talkshow bersama perwakilan Salira Seni sendiri, Bogor Book Party, dan juga bersama Muhamad Firdaus Rinaldi yang menggantikan Danu Hendarto selaku Sutradara Film 'Suara Dari Harapan' yang berhalangan hadir. Selain itu, terdapat juga Workshop dari Aka Perajut dan juga penampilan Puisi, Live Painting, Monolog, Teater, dan nonton film ‘Suara Dari Harapan’ di penghujung acara. Salira Seni pun mengundang seluruh orang yang pernah bekerja sama ataupun terlibat dalam satu tahun ke belakang.
Banyak sekali suguhan seni dari awal berjalannya acara yang dibuka oleh Master of Ceremony (MC) pada 19.16 WIB. Terdapat banyak lukisan yang terpampang jelas di tembok-tembok luar Mahakan Coffee, serta seluruh hadirin bisa membaca buku yang tersedia di samping bangku penonton.
"Ternyata banyak seni-seni yang belum gua ketahui, terus memotivasi gua bikin karya yang lain, nggak hanya di puisi saja, kan gua seneng nih sama puisi," ujar Muhammad Reihan Ryanto sebagai salah satu penonton.
Layaknya jembatan yang menggabungkan beberapa seniman yang ada di Bogor khusunya seniman muda, Salira Seni mampu menghubungkan beberapa seniman yang tidak terwadahi. Alwi, yang merupakan salah satu anggota Salira Seni pun berharap untuk komunitas ini kedepannya.
"Kalo misalkan bicara tentang harapan, pasti besar tentang harapan. Dimana Salira Seni sebagai ruang bisa memberi wadah, bisa memberi ruang kepada kawan-kawan seniman, khususnya seniman-seniman muda mungkin karyanya bagus-bagus tapi tidak pernah dipublikasikan, jadi jembatan bagi seniman Bogor atau Puncak itu sendiri, bisa mengenal dunia kesenian atau dunia kreatif ini menjadi lebih luas." Tutup Alwi.
Reporter:
Muhamad Farhan Septiyana
Mochamad Alwi
Editor:
Siti Fathonah Nuraisyiah
0 Komentar