Beranda Pers – Beberapa dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Pakuan (Unpak) Bogor telah menyelenggarakan sebuah talkshow dengan tema “Perempuan, Influencer, dan Sosial Media” pada Rabu, 8 Januari 2024. Acara ini berlangsung di gedung FISIB lantai satu tepatnya di ruang 1.2, dimulai dari pukul 12.30 hingga 16.00 Waktu Indonesia Barat (WIB). Dalam acara ini terdapat dua sesi, yaitu sesi pertama membahas tentang “Perempuan, Influencer, dan Media Sosial” bersama Cania Citta, lalu sesi kedua yang membahas hasil penelitan beberapa dosen FISIB yaitu Diseminasi Penelitian “The Shift On Gender Discourse in Post-Authoritarian Era: The Analysis of Childfree Discourse On @Gitasav Instagram Account” yang telah dilakukan oleh empat dosen FISIB, yaitu Dr. Muslim, M.Si., Jody Satria Widodo, M.Hum., Dyah Kristyowati, M.Hum., dan Diana Amaliasari, M.Si., kemudian hasil penelitiannya kembali dibahas dalam talkshow oleh beberapa dosen yang terlibat dalam melakukan penelitian tersebut, yaitu Jody Satria Widodo, M.Hum., Dyah Kristyowati, M.Hum., dan Diana Amaliasari, M.Si.
Acara ini menjelaskan bagaimana penelitian yang telah dilakukan oleh empat dosen FISIB ini membahas terkait sosial media, kontruksi keluarga, dengan influencer perempuan yaitu Gita Savitri. Penelitian ini dilakukan karena mendapatkan dana hibah dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) juga Basis Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (BIMA).
“Pak Jordy dan Bu Dyah yang menerima dana hibah Kemenristekdikti BIMA itu untuk penelitian,” ujar Diana Amaliasari, M.Si., selaku salah satu dosen FISIB yang terlibat dalam melakukan penelitian ini.
Sebelum melakukan penelitian tentang sosial media dan child free ini, Diana mengungkapkan jika sebenarnya sudah pernah ada yang melakukan penelitian hal yang serupa, namun hanya mencari kata kunci saja. Kemudian penelitian ini dilanjutkan dengan membahas bagaimana sentimen negatif atau sentimen dari netizen terhadap isu tentang child free.
“Melihat seberapa banyak komentar yang ada atau isu child free ini digemakan oleh salah satu influencer perempuan, kemudian dilanjutkan dengan penelitian bagaimana sentimen negatifnya, sentimen dari netizen,” kata Diana.
Talkshow ini terbuka untuk umum, mahasiswa dari program studi (prodi) atau fakultas lain diperbolehkan untuk datang. Namun, Diana sendiri mengungkapkan jika promosi yang dilakukan dalam menyebarkan informasi terkait acara ini sangat terbatas oleh waktu, sehingga audiens yang datang adalah mahasiswa dari FISIB sendiri, mulai dari mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi dan mahasiswa prodi Sastra. “Kami belum sempat untuk melakukan promosi agar banyak audiens yang datang, sehingga audiens yang ada adalah mahasiswa dari FISIB,” ucap Diana.
Intan Gita Sundari, salah satu audiens dari prodi Sastra Inggris yang ikut hadir, mengungkapkan bahwa talkshow yang telah dilakukan berkesan seru. Pembahasan terkait perempuan dan isu child free ini membuatnya tertarik karena ia menjadi tahu pandangan lain dari child free. Materi yang dibawakan juga menurut Intan sangat bagus, sebab ia juga tahu terkait isu child free yang sempat ramai dibahas oleh influencer Gita Savitri.
“Acaranya seru, karena banyak ngebahas tentang perempuan dan isu-isu yang masih dianggap hal buruk. Aku juga nge-follow @Gitasaav dan aku juga tau nih gara-gara itu jadi rame banget,” ungkap Intan.
Dalam akhir sesi wawancara bersama Diana, ia berharap bahwa pembahasan penelitian dalam talkshow ini membuat mahasiswa lebih terbuka terhadap pemikiran-pemikiran anti-mainstream atau bukan hal yang biasa sehingga mahasiswa dapat terbuka untuk hal-hal baru serta hasil pembahasan dari penelitian ini pun diharapkan dapat membuka wawasan yang baru terhadap suatu isu yang baru dan tidak biasa.
“Kami mengharapkan mahasiswa menjadi terbuka untuk melakukan penelitian terhadap sesuatu yang menurut pemikiran ada sesuatu isu yang kayaknya menarik untuk meneliti. Jadi, jangan takut melakukan penelitian meski banyak mahasiswa yang merasa penelitian sulit, tapi sebenarnya kalau sudah dijalani itu tidak sulit,” kata Diana.
Peliput/Penulis: Shallima Mirra Faiza, Rahma Trianasari
Editor: Reni Kamelia
0 Komentar